Sabtu, 25 Juni 2016

INC; PERSALINAN SEROTINUS



ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “A” INPARTU KALA I
FASE AKTIF DENGAN PERSALINAN SEROTINUS
DI RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE
TANGGAL 24 AGUSTUS 2015
No. Register                :
Tanggal Masuk            : 24 Agustus 2015                               jam 03.15 wita
Tanggal Partus            : 24 Agustus 2015                               jam 05.15 wita
Tanggal Pengkajian     :24 Agustus 2015                               jam 03.20 wita
Nama Pengkajian        : MUTIARA
KALA I
LANGKAH I. INDETIFIKASI DATA DASAR
A.    Indentitas Istri/Suami
Nama               : Ny “A”/Tn”S”
Umur               : 31 tahun/35 tahun
Nikah              : 1kali
Suku                : Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan      : SMA / SMA
Pekerjaan         : IRT / Wiraswasta
Alamat            : Monongkoki/takalar
B.     Keluhan Utama
Ibu datang pada tanggal 24 Agustus 2015 pukul 03.15 wita dengan keluhan sakit perut tembus belakang sejak pukul 01.00 wita
C.     Tinjauan Kartu ANC
1.      GIIIPIIAO
2.      HPHT tanggal 14 oktober 2014
3.      Mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali
4.      Umur kehamilannya 44 minggu 3 hari
5.      Kunjungan ANC sebanyak 4 kali selama hamil
6.      Pemeriksaan Lab : Hb : 12 grm %
D.    Riwayat Persalinan Sekarang
1.      Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat terutama sebelah kiri perut ibu
2.      Ibu mengetahui ada pelepasan lendir dan darah sejak jam 01.15 wita
3.      Ibu susah tidur karena adanya his
E.     Riwayat Reproduksi
1.      Monarche              : 14 tahun
2.      Siklus haid            : 25-30 hari
3.      Lamanya haid       :  5-7 hari
F.      Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
No.
Kehamilan
Persalinan
Nifas
Tahun
Jenis
Tempat
JK
BB
KU ibu/bayi
menyusui
1
2003
Aterm
RS
P
3300
Baik
Ya
2
2010
Aterm
RS
L
3200
Baik
Ya
3
2015
sekarang






G.    Riwayat Kesehatan Lalu
1.      Ibu tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi,DM, dan penyakit menular
2.      Tidak ada alergi dan ketergantungan obat-obatan

H.    Data Psikologi, Sosial dan Ekonomi
1.      Kehamilan sudah direncanakan bersama
2.      Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami
3.      Keluarga dan suami sangat senang dengan kehamilan istrinya
4.      Ibu selalu berdoa untuk keselamatannya dan janinnya
I.       Pemeriksaan Fisik
1.      Pemeriksaan umum
a.       KU ibu baik
b.      TTV : TD : 110/70 mmHg; N : 82 x/menit; S : 36,80C; P : 22 x/menit
2.      Inspeksi, palpasi,auskultasi
a.       Muka : tidak terdapat odemapada wajah dan ekspresi wajah ibu meringis
b.      Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih
c.       Mulut : bersih dan pada gigi tidak ada caries
d.      Payudara : simetris kiri kanan, puting susu menonjol, tampak hiperpigmentasi pada aerola mammae dan ada colostrum bila aerola dpencet
e.       Abdomen : tampak strie livid dan linea nigra, tonus otot terlihat kendor, tidak ada bekas operasi, pembesaran perut sesuai umur kehamilan dan pemeriksaan leopold :
L1 : TFU 3 jrbpx                     L3 : kepala
L2 : PUKA                             L4 : BDP
f.       Vulva dan vagina tidak ada kelainan
Pemeriksaan fisik (VT1) tanggal 24 Agustus 2015 jam 03.35 wita
·         Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·         Pembukaan 6 cm
·         Porsio lunak dan tipis
·         Ketuban (+)
·         Penurunan H II
·         Presentasi kepala
·         Penumbungan (-)
·         Molase(-)
·         Panggul kesan normal
·         Pelepasan lendir dan darah
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL
    Diagnosa : G3 P2 A0, gestasi 44 minggu, situs memanjang(PUKA), presentase kepala, BDP, intrauteri, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala 1 fase aktif dengan serotinus
1.      G3 P2 A0
DS : ibu mengatakan ini kehamilan ke-3 dan tidak pernah keguguran
DO : tonus otot tampak kendor dan tampak srie livid dperut

Analisa dan intervensi data
            Pada seorang grandgravide, disamping strie livid terdapat juga garis agak mengkilap akibat dari strie gravidarum pada kehamilan lalu. Sebagai akibat dari hiperfungsi gladula suprarenalis yang diproduksi hipofisis anterior, tonus otot kendor karena peregangan kilit pada kehamilan lalu.
2.      Gestasi 44 minggu 3 hari
DS : HPHT tanggal 14 Oktober 2014
DO : HTP tanggal 21 Juli 2015
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
Analisa dan intervensi data
                        Menurut hukumNeagel dari HPHT tanggal 14 oktober 2014 sampai tanggal pengkajian 24 Agustus 2015 sehingga didapatkan umur kehamilan ibu 44 minggu (Baby GUIDE 2007, hal 24)
3.      PUKA
DS : ibu merasakan pergerakan janinnya bergerak kuat terutama sebelah kiri perut ibu
DO : palpasi L2 teraba bagian keras seperti papan
auskultasi djj terdengar jelas pada kuadran kanan frekuensi 138 x/menit
Analisa dan intervensi data
                        Pergerakan janin kuat pada abdomen sebelah kiri menandakan bayi pada letak kanan sehingga L2 teraba bagian keras seperti papan dan djj terdengar jelas dengan frekuensi 138 x/menit
4.      Presentase kepala
DS : Ibu merasa bagian bawah daerah sympisis teraba keras.
DO : pada palpasi L3 teraba kepala
Analisa dan intervensi data
            Pada L3 teraba tahanan yamg keras dan melintang dibagian sympisis yang menandakan bagian terendah janin adalah kepala
5.      BDP
DS : Bagian bawah perutnya sudah tidak bisa digerakkan
DO : pada palpasi L4 teraba kepala sudah bergerak dalam panggul
Analisa dan intervensi data
            Pada saat palpasi L4 kedua ujung jari tangan pemeriksa sudah tidak ketemu lagi hal ini menandakan bagian terendah janin sudah bergerak dalam panggul
6.      Intra uterin
DS : ibu tidak pernah merasakan nyeri hebat selama hamil
DO : pada saat palpasi teraba bagian-bagian janin dengan jelas
Analisa dan intervensi data
            Nyeri perut pada saat janin bergerak pada ekstrauteri dikarenakan adanya tekanan pada peritoneum
7.      Tunggal
DS : -
DO : pada saat palpasi teraba 2 bagian besar janin yaitu kepala dan bokong
djj hanya terdengar disatu tempat dengan jelas, kuat, dan teratur
Analisa dan intervensi data
                        Pada saat palpasi teraba bokong dibagian fundus, kepala disympisis dan pada saat auskultasi djj terdengar disatu tempat dengan jelas, kuat dan teratur
8.      Hidup
DS : ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat dan dirasakan pada umur kehamilan 20 minggu
DO : auskultasi djj terdengar jelas,kuat dan teratur frekuensi 138 x/menit
Analisa dan intervensi data
            Pergerakan janin yang kuat dan pada saat auskultasi djj terdengar jelas, kuat dan teratur menandakan bahwa janin hidup
9.      Keadaan ibu dan janin baik
DS : ibu tidak ada keluhan selama hamil
 Pergerakan janinnya kuat
DO : kesadaran composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg; N : 82 x/menit; S : 36,8o C; P :22 x/menit
Analisa dan intervensi data
            Selama hamil tidak memiliki keluhan apapun dan pergerakan janin ibu kuat dengan djj yang normal menandakan ibu dan janin baik
10.  Inpartu kala I fase aktif dengan serotinus
DS : ibu mengatakan nyeri perut tembus tembus belakang
Ibu mengatakan ada pengeluaran lendir dan darah
DO : kontraksi adekuat 3X10 menit (25-30 detik)
Pemeriksaan dalam (VT) jam 03.35 wita
·      Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·      Pembukaan 6 cm
·      Porsio lunak dan tipis
·      Ketuban (+)
·      Penurunan H II
·      Presentasi kepala
·      Penumbungan (-)
·      Molase(-)
·      Panggul kesan normal
·      Pelepasan lendir dan darah
Analisa dan intervensi data
            Perasaan sakit atau his yang adekuat disebabkan oleh iskemia dalam korpus uteri tempat terdapatnya serabut saraf, pembukaan serviks dikarenakan adanya tekanan hidrostatik air ketuban dan tekanan intrauterin
LANGKAH III. ANTISIPASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Diagnosa : potensial terjadinya gawat janin
DS : -
DO : umur kehamilan 44 minggu 3 hari
Analisa dan intervensi data
Pada kehamilan post atrem terjadi peningkatan penimbungan kalsium pada plasenta ini menyebabkan gawat janin karena fungsi plasenta mencapai puncak pada kehamilan 38 minggu dan kemudian mulai menurun setelah 42 minggu (ilmu kebidanan surwono 2008 hal 651)
LANGKAH IV. TINDAKAN KOLABORASI/ EMERGENCY
Kelaborasi dengan dokter tentang kemajuan persalinan
LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN
Tujuan : kala I fase aktif berlangsung normal tanpa penyulit
keadaan ibu dan janin baik
ibu dapat beradaptasi dengan tingkat nyeri
Kriteria : kontraksi uterus baik 5X10 menit (> 40 detik)
djj dalam batas normal (120-160 x/menit)
TTV dalam batas normal
·         TD (110/80 – 140/90 mmHg)
·         N (60 – 80 x/menit)
·         S ( 36,6 – 37,6o C)
·         P (16 – 24 x/menit)
INTERVENSI
1.      Anjurkan ibu mengosongkan kandung kemih
Rasional : dengan mengosongkan kandung kemih mempermudah penurunan bagian terendah janin, memudahkan pemeriksaan agar hasinya akurat
2.      Jelaskan pengaruh nyeri persalinan
Rasional : ibu dapat mengerti dan menahan rasa nyeri sehingga dapat beradaptasi dalam nyeri yang dirasakan
3.      Beri intake cairan dan makanan pada ibu
Rasional : cairan dan makanan dapat memberi energi bagi ibu sehingga kala II ibu memiliki tenaga untuk meneran
4.      Observasi his, djj, nadi tiap 30 menit dan lakukan VT tiap 4 jam atau bila ada indikasi
Rasional : untuk menilai kemajuan persalinan dan keadaan janin
5.      Observasi TTV tiap 4 jam
Rasional : untuk memantau keadaan ibu bahwa KU ibu baik
6.      Ajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas, terutama saat ada kontraksi
Rasional : pada saat kontraksi terjadi keteganggan yang hebat akan berkurang dengan pengaturan nafas terutama penarikan nafas melalui mulut dan dikeluarkan melalui hidung
7.      Anjurkan ibu untuk posisi miring kiri
Rasional : berbaring miring kiri dapat mencegah penekanan pada vena inferior yang dapat menyebabkan aliran darah terhambat hingga dengan berbaring miring kiri aliran darah menjadi lancar dan oksigen ASI jga lancar
8.      Dokumentasikan hasil pemeriksaan kedalam patograf
Rasional : untuk memantau kemajuan persalinan dan menentukan tindakan selanjutnya
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 24 Agustus 2015              jam 03.40 wita
1.      Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya
2.      Menjelaskan pada ibu  penyebab nyeri persalinan
3.      Memberikan intake cairan dan makanan pada ibu saat his tidak ada, dibantu oleh salah satu anggota keluarganya
4.      Mengobservasi his, djj, nadi tiap 30 menit dan melakukan VT tiap 4 jam
JAM
HIS
DJJ
N
03.35
3X10 menit (25-30)
138 x/menit
82 x/menit
04.15
3X10 menit (25-30)
138 x/menit
84 x/menit
04.45
4X10 menit (30-40)
136 x/menit
84 x/menit
05.15
5x10 menit (40-45 )
138x/menit
86x/menit
05.45
5x10 menit (40-45 )
138x/menit
86x/menit
Pemeriksaan dalam (VT2) jam 05.45 wita
·         Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·         Porsio tidak teraba
·         Pembukaan 10 cm
·         Ketuban (-)
·         Presentase kepala
·         Penurunan HIV
·         Panggul kesan normal
·         Pelepasan lendir dan darah
5.      Mengobservasi TTV tiap 4 jam
·         TD : 110/80 mmHg
·         S : 36,7o C
·         P : 22 x/menit
6.      Mengajarkan ibu teknik relaksasi dengan pengaturan nafas, tarik nafas melalui mulut dan dkeluarkan melalui hidung
7.      Menganjurkan pada ibu untuk miring kiri
8.      Mendokumentasikan hasil pemantauan kala I kedalam patograf
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 24 Agustus 2015              jam 05.45 wita
1.      Ketuban pecah spontan jam 05.45 wita
2.      Adanya his adekuat 5X10 menit (30-45 detik)
3.      Djj 136 x/menit (dalam batas normal)
4.      Ada doran,teknus,perjol,vulka
5.      TTV  (TD : 110/80 mmHg; S : 36,7o C; N : 84 x/menit;          P : 22 x/menit) dalam batas normal
6.      Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri
KALA II
LANGKAH I. INDENTIFIKASI DATA DASAR
DS : Ibu merasa sakitnya makin bertambah kuat dan seing hingga tembus kebelakang
Ibu mengatakan ingin BAB dan ada tekenan pada anus
Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran
DO : KU ibu baik
 Kontraksi uterus 5X10 menit (30-40 detik)
DJJ terdengar jelas dan teratur dengan frekuensi 136 x/menit
Perineum menonjol
Vulva dan anus membuka
Nampak ibu ingin meneran
Pemeriksaan dalam jam 05.45 wita
·         Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·         Porsio tidak teraba
·         Pembukaan 10 cm
·         Ketuban (-)
·         Presentase kepala
·         Penurunan HIV
·         Penumbungan (-)
·         Molase (-)
·         Panggul kesan normal
·         Pelepasan lendir dan darah
LANGKAH II. INDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL
Diagnosa : perlangsungan kala II
DS : Ibu merasa sakitnya bertambah kuat dan sering
Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran dan merasa ingin BAB
DO : Perineum menonjol
Kontraksi uterus adekuat 5X10 menit (30-40 detik)
Vulva dan anus membuka
Pemeriksaan dalam jam 05.45 wita
·         Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·         Porsio tidak teraba
·         Pembukaan 10 cm
·         Ketuban (-)
·         Presentase kepala
·         Penurunan HIV
·         Penumbungan (-)
·         Molase (-)
·         Panggul kesan normal
·         Pelepasan lendir dan darah

Analisa dan intervensi data
   Adanya kontraksi uterus menyebabkan peregangan otot serviks oleh bagian terendah janin dan cairan amnion yang semakin menonjol kemudian pecah dan bagian janin menjadi pembuka jalan serta menimbulkan nyeri.
   Kepala janin telah turun dan masuk ruang panggul, terjadilah tekanan untuk mengedang karena tekanan pada rektum. Ibu merasa seperti ingin BAB dengan tanda anus teraba pada waktu kepala janin mulai terlihat. Vulva dan perineum meregang dengan his yang terpimpin akan lahir kepala diikiuti seluruh badan janin (Mucthar Sinopsis Obstetri, hal 112).
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Diagnosa : potensial terjadinya ruptur perineum
DS : ibu  merasa ada dorongan untuk meneran
Ibu merasa ingin BAB dan ada tekanan pada anus
DO : perineum menonjol
Vulva dan anus membuka
Analisa dan intervensi data
   Peregangan perineum oleh bagian terendah janin yang nampak pada perineum mengakibatkan perineum menonjol, apabila sokongan perineum tidak adekuat dapat menyebabkan ruptur perineum begitu pula perineum yang kaku. Robekan perineum umumnya terjadi digaris tengah dan bisa ruptur apabila kepala janin lahir terlalu cepat. Sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa, sirkum perinsia sub oksiput bregmatika atau anak dilahirkan dengan pembelahan vagina ( Prawirohadjo, ilmu kebidanan, hal 665).
LANGKAH IV. EVALUASI PERLUNYA TINDAKAN SEGERA
Tidak ada data yang menunjang
LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN
Tujuan : Kala II berlangsung normal
KU ibu dan bayi baik
Kriteria : Kala II berlangsung selama ½ -1 jam
Bayi lahir 30 menit, bernafas spontan dan segera menangis
Tidak terjadi perdarahan dan ruptur uteri
TTV dalam batas normal
Intervensi
1.      Melihat tanda dan gejala kala II
Rasional : diharapkan dapat mengetahui apa sudut dapat dipempin persalinan atau belum
2.      Siapkan peralatan dan siapkan diri
Rasional : dapat mencegah terjadinya infeksi silang antara pasien dan petugas
3.      Pakai celemek
Rasional : dapat mencegah infeksi silang pada petugas
4.      Pastikan lengan tidak memakai perhiasan dan jam tangan serta cuci tangan
Rasional : dapat mencegah infeksi perlukaan dan memberi kenyamanan saat menolong
5.      Pakai sarung tangan DTT
Rasional : dapat mencegah terjadinya infeksi silang
6.      Isi spoit dengan oksitosin 10 UI dengan 1 tangan
Rasional : dapat menyiapkan peralatan siap pakai
7.      Bersihkan vulva sampai perineum
Rasional : dapat mencegah terjadinya infeksi silang
8.      Lakukan pemeriksaan dalam
Rasional : dapat memantau kemajuan persalinan
9.      Dekontaminasi sarung tangan
Rasional : dapat mencegah infeksi silang
10.  Degarkan djj setelah kontraksi uterus selesai
Rasional : dapat mengetahui keadaan janin
11.  Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
Rasional : agar ibu tidak khawatir dengan keadaannya dan mempersiapkan diri menghadapi proses persalinan
12.  Minta bantuan ibu atau keluarganya untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
Rassional : dapat membantu dan memperlancar proses persalinan
13.  Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran
Rasional : dapat memperlancar proses persalinan
14.  Letakkan 1/3 bagian duk steril dibawah bokong ibu
Rasional : sebagai alat untuk menyokong perineum
15.  Buka bak partus secara terbailik
Rasional : peralatan dalam keadaan siap pakai dan untuk menjaga kesterilan alat
16.  Pakai sarung tangan DTT
Rasional : mencegah terjadinya infeksi silang
17.  Pimpin persalinan, sokong perineum dan tahan puncak kepala bayi saat crowining dan bebaskan jalan nafas segera
Rasional : mencegah terjadinya ruptur perineum dan mencegah terjadinya asfiksia
18.  Periksa adanya lilitan tali pusat
Rasional : dapat mencegah terjadinya asfiksia dan kematian janin
19.  Tunggu kepala melakukan putaran faksi luar
Rasional : akan mengilangkan torsi pada leher yang terjadi akibat putaran
20.  Lahirkan bahu depan dan belakang
Rasional : dapat membantu pengeluaran bahu bayi agar terjadi robekan perineum
21.  Lahirkan bayi dan sangga
Rasional : dapat membantu pengeluaran dan menahan tubuh seluruhnya
22.  Lahirkan badan bayi dan telusuri punggung, bokong, dan tungkai
Rasional : akan membantu pengeluaran bayi seluruhnya
23.  Nilai segera bayi dan letakkan diatas perut ibu dimana kepala lebih rendah lalu keringkan
Rasional : akan memberi rangsangan pada bayi dan mencegah hipotermi
24.  Keringkan dan bungkus bayi dengan kain kering
Rasional : menghindari terjadinya hipotermi

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
 Tanggal 24 Agustus 2015                       jam 05.45 wita
1.      Melihan tanda dan gejala kala II (doran, teknus, perjol, vulka)
2.      Menyaipkan alat partus dan siap diri untuk menolong
3.      Memakai celemek
4.      Memastikan tidak memakai perhiasan dan jam tangan dan melakukan cuci tangan
5.      Memakai sarung tangan DTT
6.      Mengisap oksitosin dengan menggunakan spoit dengan teknik satu tangan
7.      Membersihkan vulwa hingga perineum dengan kapas DTT
8.      Melakukan pemeriksaan dalam jam 05.45 wita
·         Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·         Porsio tidak teraba
·         Pembukaan lengkap
·         Ketuban (-)
·         Presentase kepala
·         Penurunan HIV
·         Penumbungan (-)
·         Molase (-)
·         Panggul kesan normal
·         Pelepasan lendir dan darah
9.      Mendekontaminasikan sarung tangan kedalam larutan clorin, buka seara terbalik
10.  Mendengarkan DJJ : 136 x/menit
11.  Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
12.  Meminta bantuan pada ibu atau keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran dengan posisi yang nyaman
13.  Melakukan pimpinan untuk meneran saat ibu mempunyai dorongan dorongan kuat untuk meneran
14.  Melipat 1/3 duk steril dan meletakkannya dibawah bokong ibu
15.  Membuka bak partus, memastikan bak partus telah lengkap
16.  Memakai sarung tangan DTT
17.  Memimpin persalinan dengan menyokong perineum dan menahan puncak kepala, bersihkan segera mulut, hidumg dan muka bayi
18.  Memeriksa adanya lilitan tali pusat; tidak ada lilitan tali pusat
19.  Menunggu kepala melakukan putaran faksi luar; kepala telah menghadap salah satu paha ibu
20.  Melahirkan bahu depan dan belakang; tarik kebawah untuk melahirkan bahu depan dan keatas untuk bahu belakang
21.  Melahirkan bayi dengan sangga susur
22.  Melahirkan badan bayi dengan menyelusuri punggung sampai tungkai
23.  Menilai secara cepat bayi dan meletakkannya diatas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah; bayi menangis spontan
24.  Mengeringkan dan membungkus bayi dengan kain kering
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 24 Agustus 2015              jam 07.00
1.      Kala II berlangsung normal ditandai dengan :
·         Keadaan ibu dan bayi baik
·         Kontraksi uterus baik
·         TFU setinggi pusat
2.      Kala II berlangsung 30 menit
3.      Bayi lahir spontan dengan JK : laki-laki pada pukul 06.40 wita
KALA III
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
DS : Ibu merasakan nyeri perut bagian bawah
Ibu sangat senang dengan kelahiran bayinya
DO : Anak lahir spontan tanggal 24 Agustus 2015 jam 06.40 wita dengan JK : laki-laki
Kontraksi uterus baik
TFU setinggi pusat
Nampak tali pusat memanjang dan ada semburan darah tiba-tiba dari jalan lahir
LANGKAH II. INDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL
Diagnosa : perlangsungan kala III
DS : ibu merasa nyeri perut bagian bawah
DO : anak lahir spontan tanggal 24 Agustus 2015 jam 06.40 wita dengan JK : laki-laki
kontraksi uterus baik dan TFU setinggi pusat
Analisa dan intervensi data
            Adanya nyeri kontraksi uterus menandakan otot uterus berkontraksi mengikuti berkurangnya tempat berimplantasi plasenta. Sedangkan bentuk dan ukuran plasenta tidak berubah. Plasenta akan menekuk, menebal, kemudian dilepaskan dari dinding uterus (APN 5-2).
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang menunjang
LANGKAH IV. EVALUASI TINDAKAN SEGERA
Tidak ada data yang menunjang
LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN
Tujuan : kala III berlangsung normal
Kriteria : plasenta lahir lengkap
tidak terjadi perdarahan yang banyak
kontraksi uterus baik
Intervensi
25.     Periksa kembali uterus untuk memastikan kehamilan tunggal atau ganda
Rasional : untuk memastikanjanin tunggal atau ganda
26.    Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin
Rasional : diharapkan ibu mengetahui tindakan yang dilakukan
27.    Suntikkan oksitosin 10 UI secara IM
Rasional : untuk merangsang kontraksi uterus
28.    Jepit tali pusat dengan klem 1 ± 3 cm dari umbilikus
Rasional : menentukan batas tali pusat klem 1
29.    Jepit kembali tali pusat untuk klem 2 ± 2 cm dari klem 1
Rasional : menentukan batas pemotongan
30.    Potong tali pusat diantara kedua klem
Rasional : memutuskan hubungan bayi dan ibu
31.    Ikat tali pusat dengan benang DTT
Rasional : mencegah terjadinya perdarahan tali pusat
32.    Letakkan bayi tengkurap diatas dada ibu untuk melakukan IMD
Rasional : isapan bayi akan merangsang hipofisis posterior mengeluarkan hormon oksitosin yang akan membantu uterus berkontraksi dan menjalin kasi sayang dengan ibunya
33.    Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
Rasional : untuk mempermudahkan proses peregangan
34.    Regangkan tali pusat uterus berkontraksi, sambil tangan kiri mendorong uterus secara dorsocranial
Rasional : dapat memudahkan plasenta terlepas dari tempat implantasinya
35.    Lahirkan plasenta dengan meregangkan kebawah lalu keatas sesuai kurva jalan lahir
Rasional : untuk memudahkan plasenta keluar sesuai kurva jalan lahir
36.    Jemput plasenta dengan memutar secara jarum jam
Rasional : untuk mencegah robekan dan tertinggalnya selaput ketuban yang dapat menyebabkan perdarahan
37.    Lakukan massase
Rasional : massase akan merangsang uterus berkontraksi
38.  Periksa apakah plasenta lahir lengkap
Rasional : untuk menghindari perdarahan
39.  Masukkan plasenta kedalam plastik yang telah disediakan
Rasional : untuk mempermudah keluarga membawa pulang plasenta
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 24 Agustus 2015              jam  wita
25.   Memeriksa kembali uterus untuk memastikan bahwa janin tunggal atau ganda; janin tunggal
26.   Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin 10 IU
27.  Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM
28.  Menjepit tali pusat dengan klem 1 ±3 cm dari umbilikus
29.  Menjepit kembali tali pusat untuk klem ke-2 ±2 cm dari klem pertama
30.  Memotong tali pusat diantara kedua klem
31.  Mengikat tali pusat dengan benang DTT
32.  Meletakkan bayi dengan cara tengkurap diatas dada ibu untuk melakukan IMD
33.  Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34.  Meregangkan tali pusat saat uterus berkontraksi, sambil  tangan kiri mendorong uterus secara dorsocranial
35.  Melahirkan plasenta dengan mereganggkan kebawah lalu keatas sesuai kurva jalan lahir
36.  Menjepit plasenta dengan memutar secara jarum jam
37.  Melakukan massase fundus; kontraksi uterus baik
38.  Memeriksa kelengkapan plasenta; plasenta lahir lengkap
39.   Memasukkan plasenta kedalam plastik yang telah disediakan untuk dbawah pulang keluarganya
LANGKAH VII. EVALUASI
 Tanggal 24 Agustus 2015                         jam 05.45 wita
1.      Kala III berlangsung normal selama 15 menit
2.      Plasenta lahir lengkap
3.      Perdarahan ± 100 cc
4.      Kontraksi uterus baik
5.      TFU setinggi pusat
6.      TTV : TD : 110/80 mmHg                    S : 36,8o C
N : 82 x/menit                            P : 24 x/ menit
KALA IV
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
DS : Ibu mengeluh kelelahan
Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
DO : Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap
Kontraksi uterus teraba keras dan bundar
TFU 1 jrbpst
TTV : TD : 110/80 mmHg                S : 36,8o C
N : 82 x/menit                         P : 24 x/menit
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALH AKTUAL
Diagnosa : perlangsungan kala IV
DS : ibu sangat kelelahan
Ibu merasa nyeri perut bagian perut bagian bawah
DO : plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap
Kontraksi uterus teraba keras dan bundar
TFU setinggi pusat
Kehilangan darah ± 500 cc
Analisa dan intervensi data
Kelelahan yang dialami oleh ibu setelah persalinan akibat dari penggunaan energi yang sangat tinggi pada saat proses persalinan. Setelah plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap yang ditandai dengan TFU setinggi pusat menunjukkan telah masuk proses pengawasan kala 4 setelah 2 jam post partum. Pada saat plasenta terlepas terjadi perlukaan pada endometrium yang menyebabkan pembuluh darah terbuka dan menimbulkan kehilangan darah yang normalnya ± 500 cc.
LANGKAH III. ANTISIPASI MASALAH/ MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang menunjang
LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI
Tidak ada data yang menunjang
LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN
Tunjuan : kala IV berlangsung normal
Kriteria : kontraksi uterus baik
TFU setinggi pusat
peradarahan ≤ 500 cc
keadaan ibu baik
Intervensi
40.  Periksa adanya robekan jalan lahir
Rasional : diharapkan robekan jalan lahir tidak menyebabkan perdarahan
41.  Periksa kontraksi uterus dan tanda perdarahan pervaginam
Rasional : mencegah terjadinya peerdarahan hebat
42.  Bersihkan sarung tangan kedalam larutan clorin
Rasional : dapat mendekontaminasi sarung tangan dari sisa lendir dan darah
43.  Ajarkan ibu dan keluarga untuk melakukan massase dengan baik
Rasional : agar ibu dapat melakukannya sendiri dan keluarga dapat membantu
44.   Periksa kadung kemih
Rasional : untuk mencegah perdarahan
45.  Evaluasi dan pastikan bayi bernafas dengan baik
Rasional : untuk memastikan bahwa bayi dalam keadaan baik
46.  Bungkus bayi dengan selimut dan berikan pada ibunya untuk disusui
Rasional : agar menjalin kasih sayang antara ibu dan bayi
47.  Periksa TTV
Rasional : untuk memastikan keadaan ibu baik
48.  Evaluasi jumlah perdarahan
Rasional : untuk mengantisipasi terjadinya perdarahan hebat
49.  Rendam semua alat-alat yang sudah terkontaminasi kedalam larutan clorin
Rasional : untuk mensterilkan alat-alat yg telah terkontaminasi
50.  Buang bahan-bahan bekas pakai ke tempat sampah
Rasional : untuk mencegah infeksi silang
51.  Bersihkan ibu dari sisa ketuban dan darah
Rasional : mencegah terjadinya infeksi dan memberi kenyamanan pada ibu
52.  Pastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk memberi makanan dan minuman kepada ibu
Rasional : untuk mengganti energi yang hilang saat proses persalinan
53.  Bantu ibu untuk mengganti pakaiannya
Rasional : agar ibu merasa nyaman saat beristirhat
54.  Dekontaminasi tempat tidur dengan larutan clorin
Rasional : untuk mencegah terjadinya infeksi silang
55.  Setelah bayi disusui selama 1 jam ambil bayi dan berikan tetes mata dan vit K dipaha kiri lateral pada bayi
Rasional : mencegah terjadinya kerusakan pada mata dan radang pada otak
56.  Setelah 1 jam pemberian vit K, berikan Hb 0 pada paha kanan bayi
Rasional : mencegah terjadinya hepatitis
57.  Lepaskan sarung tangan secara terbalik dilarutan clorin
Rasional : untuk mencegah infeksi silang
58.  Cuci tangan diair mengalir dengan teknik yang benar
Rasional : mencegah terjadinya infeksi silang
59.  Pantau kembali keadaan ibu dan bayi
Rasional : untuk memastikan kembali bahwa keadaan ibu dan bayi baik
60.  Lengkapi patograf
Rasional : agar dapat melakukan tindakan selanjutnya
LANGKAH VII. IMPLEMENTASI
Tanggal 24 Agustus 2015              jam 06.00 wita
40.  Memeriksa adanya robekan jalan lahir; tidak ada ruptur
41.  Memeriksa kontraksi uterus dan tanda perdarahan pervaginam
42.  Membersihkan sarung tangan dalam larutan clorin 0,5 %
43.  Mengajarkan ibu dan keluarga cara melaakukan massase yang benar
44.  Memastikan kandung kemih kosong; mencegah perdarahan
45.  Mengevaluasi dan memastika bayi bernafas baik
46.  Membungkus bayi dengan selimutdan berikan pada ibunya untuk disusui
47.  Memeriksa TTV dalam batas normal
48.  Mengevaluasi jumlah perdarahan
Jam Ke
Waktu
TD
N
S
TFU
Kotraksi Uterus
Perdarahan
I
06.00
120/80
72 x/i
36,6o c
Stg pst
Baik
± 100 cc

06.15
110/80
74 x/i

Stg pst
Baik
± 100 cc

06.30
110/70
82 x/i

Stg pst
Baik
± 80 cc

06.45
110/80
82 x/i

Stg pst
Baik
± 50 cc
II
07.15
110/80
84 x/i

Stg pst
Baik
± 15 cc

07.45
110/80
85 x/i
36,7o c
Stg pst
Baik
± 10 cc

49.  Merendam semua alat-alat yang sudah terkontaminasi
50.  Membuang bahan-bahan bekas pakai ketempat sampah yang telah disediakan
51.  Membersihkan ibu dari sisa ketuban dan darah agar ibu bisa beristirahat dengan nyaman
52.  Memastikan ibu merasa nyaman, beritahu keluarganya untuk memberikan ibu makan dan minuman
53.  Membantu ibu untuk mengganti pakaiannya yang kotor
54.  Setelah 1 jam ibu menyusui bayinya ambil bayi untuk diberikan tetes mata dan suntikan vit K dipaha kiri bayi
55.  Setelah 1 jam pemberian vit K berikan Hb 0 dipaha kanan bayi dan
56.  Menilai bayi dengan BB : 3200 gram, PB : 52 cm dengan JK : laki-laki dan A/S : 8/10
57.  Melepaskan sarung tangan secara terbalik dan rendam kedalam larutan clorin
58.  Mencuci tangan dbawa air mengalir dengan teknik yang benar
59.   Memantau kembali keadaan ibu dan bayi; TD :110/80 mmHg, N :82 x/i, S :36,7o c. P : 22 x/menit
60.  Melengkapi patograf yang telah diisi dan disediakan
LANGKAH VII. EEVALUASI
Tanggal 24 Agustus 2015                   jam 06.03 wita
Kala IV berlangsung normal ditandai dengan
1.      TTV dalam batas normal (TD : 110/80 mmHg; N : 82 x/i; S :36,7o c; P : 22
2.      Kontraksi uterus baik dan TFU setinggi pusat serta kehilangan darah ± 50c
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “A” INPARTU KALA I
FASE AKTIF DENGAN PERSALINAN SEROTINUS
DI RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE
TANGGAL 24 AGUSTUS 2015

No. Register                :
Tanggal Masuk            : 24 Agustus 2015                               jam 03.15 wita
Tanggal Partus            : 24 Agustus 2015                               jam 05.15 wita
Tanggal Pengkajian     :24 Agustus 2015                               jam 03.20 wita
Nama Pengkajian        : MUTIARA

IDENTITAS ISTRI/SUAMI
Nama          : Ny “A”/Tn”S”
Umur          : 31 tahun/35 tahun
Nikah          : 1kali
Suku           : Bugis Makassar
Agama        : Islam / Islam
Pendidikan: SMA / SMA
Pekerjaan    : IRT / Wiraswasta
Alamat        : Jl. Korban No. 26
KALA I
SUBJEKTIF
Ibu datang di rumah sakit dengan keluhan nyeri perut tembus belakang yang sifatnya hilang timbul disertai pengeluaran lendir dan darah. Ibu mengatakan ini kehamilan ke-3 dan tidak pernah keguguran, pergerakan janinnya kuat pada sebelah kiri.
OBJEKTIF
G3 P2 A0 dengan HTP tanggal 21 Juli 2015, KU ibu baik dengan TD : 110/70 mmHg; N : 82 x/i; S : 36,8o C; P : 22 x/i. Tonus otot kendor dan terdapat strie albicanus dan linea nigra. Ekspresi ibu meringis bila ada his, tidak ada penumbungan dan adanya pengeluaran lendir dan darah.
ASSESMENT
G3 P2 A0, gestasi 44 minggu 3 hari, situs memanjang (PUKA), presentase kepala, BDP, intrauteri, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala I fase aktif dengan serotinus.
PLANNING
Tanggal 24 Agustus 2015              jam 04.45 wita
1.      Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya
2.      Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri persalinan
3.      Memberikan intake cairan dan makanan pada ibu saat his tidak ada, dibantu oleh salah satu anggota keluarganya
4.      Mengobservasi his, djj, nadi tiap 30 menit dan melakukan VT tiap 4 jam
JAM
HIS
DJJ
N
03.35
3X10 menit (25-30)
138 x/menit
82 x/menit
04.15
3X10 menit (25-30)
138 x/menit
84 x/menit
05.15
5x10 menit (40-45 )
138x/menit
86x/menit
05.45
5x10 menit (40-45 )
138x/menit
86x/menit
Pemeriksaan dalam (VT2) jam 05.45 wita
·         Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·         Porsio tidak teraba
·         Pembukaan 10 cm
·         Ketuban (-)
·         Presentase kepala
·         Penurunan HIV
·         Panggul kesan normal
·         Pelepasan lendir dan darah
5.      Mengobservasi TTV tiap 4 jam
TD : 110/80 mmHg
S : 36,7o C
P : 22 x/menit
6.      Mengajarkan ibu teknik relaksasi dengan pengaturan nafas, tarik nafas melalui mulut dan dkeluarkan melalui hidung
7.      Menganjurkan pada ibu untuk miring kiri
8.      Mendokumentasikan hasil pemantauan kala I kedalam patograf
KALA II
SUBJEKTIF
Ibu ingin BAB dan ada tekanan pada anus, ada dorongan kuat untuk meneran, ia juga mengatakan sakitnya bertambah kuat.
OBJEKTIF
Kontraksi uterus 5x10 menit (30-40 detik), perineum menonjol, vulva dan anus membuka dan pada pemeriksaan dalam didapatkan :
·         Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·         Porsio tidak teraba
·         Pembukaan 10 cm
·         Ketuban (-)
·         Presentase kepala
·         Penurunan HIV
·         Panggul kesan normal
·         Pelepasan lendir dan darah
ASSESMENT
Perlangsungan kala II normal dan antisipasi terjadinya ruptur uteri
PLANNING
Tanggal 24 Agustus 2015             
1.      Melihan tanda dan gejala kala II (doran, teknus, perjol, vulka)
2.      Menyaipkan alat partus dan siap diri untuk menolong
3.      Memakai celemek
4.      Memastikan tidak memakai perhiasan dan jam tangan dan melakukan cuci tangan
5.      Memakai sarung tangan DTT
6.      Mengisap oksitosin dengan menggunakan spoit dengan teknik satu tangan
7.      Membersihkan vulwa hingga perineum dengan kapas DTT
8.      Melakukan pemeriksaan dalam jam 04.45 wita
·         Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·         Porsio tidak teraba
·         Pembukaan lengkap
·         Ketuban (-)
·         Presentase kepala
·         Penurunan HIV
·         Penumbungan (-)
·         Molase (-)
·         Panggul kesan normal
·         Pelepasan lendir dan darah
9.      Mendekontaminasikan sarung tangan kedalam larutan clorin, buka seara terbalik
10.  Mendengarkan DJJ : 136 x/menit
11.  Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
12.  Meminta bantuan pada ibu atau keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran dengan posisi yang nyaman
13.  Melakukan pimpinan untuk meneran saat ibu mempunyai dorongan dorongan kuat untuk meneran
14.  Melipat 1/3 duks steril dan meletakkannya dibawah bokong ibu
15.  Membuka bak partus, memastikan bak partus telah lengkap
16.  Memakai sarung tangan DTT
17.  Memimpin persalinan dengan menyokong perineum dan menahan puncak kepala, bersihkan segera mulut, hidumg dan muka bayi
18.  Memeriksa adanya lilitan tali pusat; tidak ada lilitan tali pusat
19.  Menunggu kepala melakukan putaran faksi luar; kepala telah menghadap salah satu paha ibu
20.  Melahirkan bahu depan dan belakang; tarik kebawah untuk melahirkan bahu depan dan keatas untuk bahu belakang
21.  Melahirkan bayi dengan sangga susur
22.  Melahirkan badan bayi dengan menyelusuri punggung sampai tungkai
23.  Menilai secara cepat bayi dan meletakkannya diatas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah; bayi menangis spontan
24.  Mengeringkan dan membungkus bayi dengan kain kering
KALA III
SUBJEKTIF
Ibu merasakan nyeri perut bagian bawah serta ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya.
OBJEKTIF
Kontraksi uterus baik teraba keras dan budar, TFU setinggi pusatn nampak ada semburan darah tiba-tiba serta tampak tali pusat bertambah panjang.
ASSESMENT
Perlangsungan kala III dan antisipasi terjadinya retensio plasenta
PLANNING
Tanggal 24 Agustus 2015                
25.  Memeriksa kembali uterus untuk memastikan bahwa janin tunggal atau ganda; janin tunggal
26.   Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin 10 IU
27.  Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM
28.  Menjepit tali pusat dengan klem 1 ±3 cm dari umbilikus
29.  Menjepit kembali tali pusat untuk klem ke-2 ±2 cm dari klem pertama
30.  Memotong tali pusat diantara kedua klem
31.  Mengikat tali pusat dengan benang DTT
32.  Meletakkan bayi dengan cara tengkurap diatas dada ibu untuk melakukan IMD
33.  Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34.  Meregangkan tali pusat saat uterus berkontraksi, sambil  tangan kiri mendorong uterus secara dorsocranial
35.  Melahirkan plasenta dengan mereganggkan kebawah lalu keatas sesuai kurva jalan lahir
36.  Menjepit plasenta dengan memutar secara jarum jam
37.  Melakukan massase fundus; kontraksi uterus baik
38.  Memeriksa kelengkapan plasenta; plasenta lahir lengkap
39.   Memasukkan plasenta kedalam plastik yang telah disediakan untuk dbawah pulang keluarganya

KALA IV
SUBJEKTIF
Ibu mengeluh kelelahan dan nyeri perut perut bagian bawah
OBJEKTIF
Plasenta telah lahir lengkap, kontraksi uterus baik, TFU setinggi pusat kehilangan darah ± 100 cc serta TTV dalam batas normal ( TD : 110/80 mmHg; N : 82 x/i; S :36,7oc; P : 24 x/i)
ASSESMENT
Perlangsungan kala IV berlangsung normal
PLANNING
Tanggal 24 Agustus 2015                
40.  Memeriksa adanya robekan jalan lahir; tidak ada ruptur
41.  Memeriksa kontraksi uterus dan tanda perdarahan pervaginam
42.  Membersihkan sarung tangan dalam larutan clorin 0,5 %
43.  Mengajarkan ibu dan keluarga cara melaakukan massase yang benar
44.  Memastikan kandung kemih kosong; mencegah perdarahan
45.  Mengevaluasi dan memastika bayi bernafas baik
46.  Membungkus bayi dengan selimutdan berikan pada ibunya untuk disusui
47.  Memeriksa TTV dalam batas normal
48.  Mengevaluasi jumlah perdarahan
Jam Ke
Waktu
TD
N
S
TFU
Kotraksi Uterus
Perdarahan
I
06.00
120/80
72 x/i
36,6o c
Stg pst
Baik
± 100 cc

06.15
110/80
74 x/i

Stg pst
Baik
± 100 cc

06.30
110/70
82 x/i

Stg pst
Baik
± 80 cc

06.45
110/80
82 x/i

Stg pst
Baik
± 50 cc
II
07.15
110/80
84 x/i

Stg pst
Baik
± 15 cc

07.45
110/80
85 x/i
36,7o c
Stg pst
Baik
± 10 cc
49.  Merendam semua alat-alat yang sudah terkontaminasi
50.  Membuang bahan-bahan bekas pakai ketempat sampah yang telah disediakan
51.  Membersihkan ibu dari sisa ketuban dan darah agar ibu bisa beristirahat dengan nyaman
52.  Memastikan ibu merasa nyaman, beritahu keluarganya untuk memberikan ibu makan dan minuman
53.  Membantu ibu untuk mengganti pakaiannya yang kotor
54.  Setelah 1 jam ibu menyusui bayinya ambil bayi untuk diberikan tetes mata dan suntikan vit K dipaha kiri bayi
55.  Setelah 1 jam pemberian vit K berikan Hb 0 dipaha kanan bayi dan
56.  Menilai bayi dengan BB : 3200 gram, PB : 52 cm dengan JK : laki-laki dan A/S : 8/10
57.  Melepaskan sarung tangan secara terbalik dan rendam kedalam larutan clorin
58.  Mencuci tangan dbawa air mengalir dengan teknik yang benar
59.   Memantau kembali keadaan ibu dan bayi; TD :110/80 mmHg, N :82 x/i, S :36,7o c. P : 22 x/menit
60.  Melengkapi patograf yang telah diisi dan disediakan







Tidak ada komentar:

Posting Komentar