ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “A”
INPARTU KALA I
FASE AKTIF DENGAN PERSALINAN
SEROTINUS
DI RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE
TANGGAL 24 AGUSTUS 2015
No.
Register :
Tanggal
Masuk : 24 Agustus 2015 jam 03.15 wita
Tanggal
Partus : 24 Agustus 2015 jam 05.15 wita
Tanggal
Pengkajian :24 Agustus 2015 jam 03.20 wita
Nama
Pengkajian : MUTIARA
KALA I
LANGKAH I. INDETIFIKASI DATA DASAR
A. Indentitas
Istri/Suami
Nama
: Ny “A”/Tn”S”
Umur
: 31 tahun/35 tahun
Nikah : 1kali
Suku : Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat
: Monongkoki/takalar
B. Keluhan
Utama
Ibu
datang pada tanggal 24 Agustus 2015 pukul 03.15 wita dengan keluhan sakit perut
tembus belakang sejak pukul 01.00 wita
C. Tinjauan
Kartu ANC
1. GIIIPIIAO
2. HPHT
tanggal 14 oktober 2014
3. Mendapatkan
imunisasi TT sebanyak 2 kali
4. Umur
kehamilannya 44 minggu 3 hari
5. Kunjungan
ANC sebanyak 4 kali selama hamil
6. Pemeriksaan
Lab : Hb : 12 grm %
D. Riwayat
Persalinan Sekarang
1. Ibu
merasakan pergerakan janinnya kuat terutama sebelah kiri perut ibu
2. Ibu
mengetahui ada pelepasan lendir dan darah sejak jam 01.15 wita
3. Ibu
susah tidur karena adanya his
E. Riwayat
Reproduksi
1. Monarche : 14 tahun
2. Siklus
haid : 25-30 hari
3. Lamanya
haid : 5-7 hari
F. Riwayat
Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
|
No.
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Nifas
|
||||
|
Tahun
|
Jenis
|
Tempat
|
JK
|
BB
|
KU
ibu/bayi
|
menyusui
|
|
|
1
|
2003
|
Aterm
|
RS
|
P
|
3300
|
Baik
|
Ya
|
|
2
|
2010
|
Aterm
|
RS
|
L
|
3200
|
Baik
|
Ya
|
|
3
|
2015
|
sekarang
|
|
|
|
|
|
G. Riwayat
Kesehatan Lalu
1. Ibu
tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi,DM, dan penyakit menular
2. Tidak
ada alergi dan ketergantungan obat-obatan
H. Data
Psikologi, Sosial dan Ekonomi
1. Kehamilan
sudah direncanakan bersama
2. Pengambilan
keputusan dalam keluarga adalah suami
3. Keluarga
dan suami sangat senang dengan kehamilan istrinya
4. Ibu
selalu berdoa untuk keselamatannya dan janinnya
I. Pemeriksaan
Fisik
1. Pemeriksaan
umum
a. KU
ibu baik
b. TTV
: TD : 110/70 mmHg; N : 82 x/menit; S : 36,80C; P : 22 x/menit
2. Inspeksi,
palpasi,auskultasi
a. Muka
: tidak terdapat odemapada wajah dan ekspresi wajah ibu meringis
b. Mata
: konjungtiva merah muda, sklera putih
c. Mulut
: bersih dan pada gigi tidak ada caries
d. Payudara
: simetris kiri kanan, puting susu menonjol, tampak hiperpigmentasi pada aerola
mammae dan ada colostrum bila aerola dpencet
e. Abdomen
: tampak strie livid dan linea nigra, tonus otot terlihat kendor, tidak ada
bekas operasi, pembesaran perut sesuai umur kehamilan dan pemeriksaan leopold :
L1
: TFU 3 jrbpx L3 :
kepala
L2
: PUKA L4 :
BDP
f. Vulva
dan vagina tidak ada kelainan
Pemeriksaan fisik (VT1)
tanggal 24 Agustus 2015 jam 03.35 wita
·
Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·
Pembukaan 6 cm
·
Porsio lunak dan tipis
·
Ketuban (+)
·
Penurunan H II
·
Presentasi kepala
·
Penumbungan (-)
·
Molase(-)
·
Panggul kesan normal
·
Pelepasan lendir dan darah
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/
MASALAH AKTUAL
Diagnosa : G3 P2 A0, gestasi 44 minggu,
situs memanjang(PUKA), presentase kepala, BDP, intrauteri, tunggal, hidup,
keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala 1 fase aktif dengan serotinus
1. G3
P2 A0
DS
: ibu mengatakan ini kehamilan ke-3 dan tidak pernah keguguran
DO
: tonus otot tampak kendor dan tampak srie livid dperut
Analisa
dan intervensi data
Pada seorang grandgravide, disamping
strie livid terdapat juga garis agak mengkilap akibat dari strie gravidarum
pada kehamilan lalu. Sebagai akibat dari hiperfungsi gladula suprarenalis yang
diproduksi hipofisis anterior, tonus otot kendor karena peregangan kilit pada
kehamilan lalu.
2. Gestasi
44 minggu 3 hari
DS
: HPHT tanggal 14 Oktober 2014
DO
: HTP tanggal 21 Juli 2015
Pembesaran
perut sesuai umur kehamilan
Analisa
dan intervensi data
Menurut hukumNeagel dari HPHT tanggal 14
oktober 2014 sampai tanggal pengkajian 24 Agustus 2015 sehingga didapatkan umur
kehamilan ibu 44 minggu (Baby GUIDE 2007, hal 24)
3. PUKA
DS
: ibu merasakan pergerakan janinnya bergerak kuat terutama sebelah kiri perut
ibu
DO
: palpasi L2 teraba bagian keras seperti papan
auskultasi djj
terdengar jelas pada kuadran kanan frekuensi 138 x/menit
Analisa
dan intervensi data
Pergerakan janin kuat
pada abdomen sebelah kiri menandakan bayi pada letak kanan sehingga L2 teraba
bagian keras seperti papan dan djj terdengar jelas dengan frekuensi 138 x/menit
4. Presentase
kepala
DS
: Ibu merasa bagian bawah daerah sympisis teraba keras.
DO
: pada palpasi L3 teraba kepala
Analisa
dan intervensi data
Pada L3 teraba tahanan yamg keras
dan melintang dibagian sympisis yang menandakan bagian terendah janin adalah
kepala
5. BDP
DS
: Bagian bawah perutnya sudah tidak bisa digerakkan
DO
: pada palpasi L4 teraba kepala sudah bergerak dalam panggul
Analisa
dan intervensi data
Pada saat palpasi L4 kedua ujung
jari tangan pemeriksa sudah tidak ketemu lagi hal ini menandakan bagian
terendah janin sudah bergerak dalam panggul
6. Intra
uterin
DS
: ibu tidak pernah merasakan nyeri hebat selama hamil
DO
: pada saat palpasi teraba bagian-bagian janin dengan jelas
Analisa
dan intervensi data
Nyeri perut pada saat janin bergerak
pada ekstrauteri dikarenakan adanya tekanan pada peritoneum
7. Tunggal
DS
: -
DO
: pada saat palpasi teraba 2 bagian besar janin yaitu kepala dan bokong
djj hanya terdengar
disatu tempat dengan jelas, kuat, dan teratur
Analisa dan intervensi
data
Pada saat palpasi teraba bokong dibagian
fundus, kepala disympisis dan pada saat auskultasi djj terdengar disatu tempat
dengan jelas, kuat dan teratur
8. Hidup
DS
: ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat dan dirasakan pada umur kehamilan 20
minggu
DO
: auskultasi djj terdengar jelas,kuat dan teratur frekuensi 138 x/menit
Analisa
dan intervensi data
Pergerakan janin yang kuat dan pada
saat auskultasi djj terdengar jelas, kuat dan teratur menandakan bahwa janin
hidup
9. Keadaan
ibu dan janin baik
DS
: ibu tidak ada keluhan selama hamil
Pergerakan janinnya kuat
DO
: kesadaran composmentis
TTV
: TD : 110/70 mmHg; N : 82 x/menit; S : 36,8o C; P :22 x/menit
Analisa
dan intervensi data
Selama hamil tidak memiliki keluhan
apapun dan pergerakan janin ibu kuat dengan djj yang normal menandakan ibu dan
janin baik
10. Inpartu
kala I fase aktif dengan serotinus
DS
: ibu mengatakan nyeri perut tembus tembus belakang
Ibu mengatakan ada pengeluaran lendir dan darah
DO : kontraksi adekuat 3X10 menit (25-30 detik)
Pemeriksaan
dalam (VT) jam 03.35 wita
· Vulva
dan vagina tidak ada kelainan
· Pembukaan
6 cm
· Porsio
lunak dan tipis
· Ketuban
(+)
· Penurunan
H II
· Presentasi
kepala
· Penumbungan
(-)
· Molase(-)
· Panggul
kesan normal
· Pelepasan
lendir dan darah
Analisa
dan intervensi data
Perasaan sakit atau his yang adekuat
disebabkan oleh iskemia dalam korpus uteri tempat terdapatnya serabut saraf,
pembukaan serviks dikarenakan adanya tekanan hidrostatik air ketuban dan
tekanan intrauterin
LANGKAH III. ANTISIPASI DIAGNOSA/
MASALAH POTENSIAL
Diagnosa
: potensial terjadinya gawat janin
DS
: -
DO
: umur kehamilan 44 minggu 3 hari
Analisa
dan intervensi data
Pada kehamilan post atrem terjadi
peningkatan penimbungan kalsium pada plasenta ini menyebabkan gawat janin
karena fungsi plasenta mencapai puncak pada kehamilan 38 minggu dan kemudian
mulai menurun setelah 42 minggu (ilmu kebidanan surwono 2008 hal 651)
LANGKAH IV. TINDAKAN KOLABORASI/
EMERGENCY
Kelaborasi
dengan dokter tentang kemajuan persalinan
LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN
Tujuan
: kala I fase aktif berlangsung normal tanpa penyulit
keadaan
ibu dan janin baik
ibu
dapat beradaptasi dengan tingkat nyeri
Kriteria
: kontraksi uterus baik 5X10 menit (> 40 detik)
djj
dalam batas normal (120-160 x/menit)
TTV
dalam batas normal
·
TD (110/80 – 140/90 mmHg)
·
N (60 – 80 x/menit)
·
S ( 36,6 – 37,6o C)
·
P (16 – 24 x/menit)
INTERVENSI
1. Anjurkan
ibu mengosongkan kandung kemih
Rasional
: dengan mengosongkan kandung kemih mempermudah penurunan bagian terendah
janin, memudahkan pemeriksaan agar hasinya akurat
2. Jelaskan
pengaruh nyeri persalinan
Rasional
: ibu dapat mengerti dan menahan rasa nyeri sehingga dapat beradaptasi dalam
nyeri yang dirasakan
3. Beri
intake cairan dan makanan pada ibu
Rasional
: cairan dan makanan dapat memberi energi bagi ibu sehingga kala II ibu
memiliki tenaga untuk meneran
4. Observasi
his, djj, nadi tiap 30 menit dan lakukan VT tiap 4 jam atau bila ada indikasi
Rasional : untuk
menilai kemajuan persalinan dan keadaan janin
5. Observasi
TTV tiap 4 jam
Rasional : untuk
memantau keadaan ibu bahwa KU ibu baik
6. Ajarkan
ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas, terutama saat ada kontraksi
Rasional
: pada saat kontraksi terjadi keteganggan yang hebat akan berkurang dengan
pengaturan nafas terutama penarikan nafas melalui mulut dan dikeluarkan melalui
hidung
7. Anjurkan
ibu untuk posisi miring kiri
Rasional
: berbaring miring kiri dapat mencegah penekanan pada vena inferior yang dapat
menyebabkan aliran darah terhambat hingga dengan berbaring miring kiri aliran
darah menjadi lancar dan oksigen ASI jga lancar
8. Dokumentasikan
hasil pemeriksaan kedalam patograf
Rasional
: untuk memantau kemajuan persalinan dan menentukan tindakan selanjutnya
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal
24 Agustus 2015 jam 03.40
wita
1. Menganjurkan
ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya
2. Menjelaskan
pada ibu penyebab nyeri persalinan
3. Memberikan
intake cairan dan makanan pada ibu saat his tidak ada, dibantu oleh salah satu
anggota keluarganya
4. Mengobservasi
his, djj, nadi tiap 30 menit dan melakukan VT tiap 4 jam
|
JAM
|
HIS
|
DJJ
|
N
|
|
03.35
|
3X10
menit (25-30)
|
138
x/menit
|
82
x/menit
|
|
04.15
|
3X10
menit (25-30)
|
138
x/menit
|
84
x/menit
|
|
04.45
|
4X10
menit (30-40)
|
136
x/menit
|
84
x/menit
|
|
05.15
|
5x10
menit (40-45 )
|
138x/menit
|
86x/menit
|
|
05.45
|
5x10
menit (40-45 )
|
138x/menit
|
86x/menit
|
Pemeriksaan dalam (VT2)
jam 05.45 wita
·
Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·
Porsio tidak teraba
·
Pembukaan 10 cm
·
Ketuban (-)
·
Presentase kepala
·
Penurunan HIV
·
Panggul kesan normal
·
Pelepasan lendir dan darah
5. Mengobservasi
TTV tiap 4 jam
·
TD : 110/80 mmHg
·
S : 36,7o C
·
P : 22 x/menit
6. Mengajarkan
ibu teknik relaksasi dengan pengaturan nafas, tarik nafas melalui mulut dan
dkeluarkan melalui hidung
7. Menganjurkan
pada ibu untuk miring kiri
8. Mendokumentasikan
hasil pemantauan kala I kedalam patograf
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal
24 Agustus 2015 jam 05.45
wita
1. Ketuban
pecah spontan jam 05.45 wita
2. Adanya
his adekuat 5X10 menit (30-45 detik)
3. Djj
136 x/menit (dalam batas normal)
4. Ada
doran,teknus,perjol,vulka
5. TTV (TD : 110/80 mmHg; S : 36,7o C; N
: 84 x/menit; P : 22 x/menit)
dalam batas normal
6. Ibu
dapat beradaptasi dengan nyeri
KALA
II
LANGKAH I. INDENTIFIKASI DATA DASAR
DS : Ibu merasa sakitnya makin bertambah
kuat dan seing hingga tembus kebelakang
Ibu
mengatakan ingin BAB dan ada tekenan pada anus
Ibu
mempunyai dorongan kuat untuk meneran
DO
: KU ibu baik
Kontraksi uterus 5X10 menit (30-40 detik)
DJJ
terdengar jelas dan teratur dengan frekuensi 136 x/menit
Perineum
menonjol
Vulva
dan anus membuka
Nampak
ibu ingin meneran
Pemeriksaan
dalam jam 05.45 wita
·
Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·
Porsio tidak teraba
·
Pembukaan 10 cm
·
Ketuban (-)
·
Presentase kepala
·
Penurunan HIV
·
Penumbungan (-)
·
Molase (-)
·
Panggul kesan normal
·
Pelepasan lendir dan darah
LANGKAH II. INDENTIFIKASI DIAGNOSA/
MASALAH AKTUAL
Diagnosa
: perlangsungan kala II
DS
: Ibu merasa sakitnya bertambah kuat dan sering
Ibu
mempunyai dorongan kuat untuk meneran dan merasa ingin BAB
DO
: Perineum menonjol
Kontraksi
uterus adekuat 5X10 menit (30-40 detik)
Vulva
dan anus membuka
Pemeriksaan
dalam jam 05.45 wita
·
Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·
Porsio tidak teraba
·
Pembukaan 10 cm
·
Ketuban (-)
·
Presentase kepala
·
Penurunan HIV
·
Penumbungan (-)
·
Molase (-)
·
Panggul kesan normal
·
Pelepasan lendir dan darah
Analisa
dan intervensi data
Adanya
kontraksi uterus menyebabkan peregangan otot serviks oleh bagian terendah janin
dan cairan amnion yang semakin menonjol kemudian pecah dan bagian janin menjadi
pembuka jalan serta menimbulkan nyeri.
Kepala
janin telah turun dan masuk ruang panggul, terjadilah tekanan untuk mengedang
karena tekanan pada rektum. Ibu merasa seperti ingin BAB dengan tanda anus
teraba pada waktu kepala janin mulai terlihat. Vulva dan perineum meregang
dengan his yang terpimpin akan lahir kepala diikiuti seluruh badan janin
(Mucthar Sinopsis Obstetri, hal 112).
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/
MASALAH POTENSIAL
Diagnosa
: potensial terjadinya ruptur perineum
DS
: ibu merasa ada dorongan untuk meneran
Ibu
merasa ingin BAB dan ada tekanan pada anus
DO
: perineum menonjol
Vulva
dan anus membuka
Analisa
dan intervensi data
Peregangan
perineum oleh bagian terendah janin yang nampak pada perineum mengakibatkan
perineum menonjol, apabila sokongan perineum tidak adekuat dapat menyebabkan
ruptur perineum begitu pula perineum yang kaku. Robekan perineum umumnya
terjadi digaris tengah dan bisa ruptur apabila kepala janin lahir terlalu
cepat. Sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa, sirkum perinsia sub
oksiput bregmatika atau anak dilahirkan dengan pembelahan vagina (
Prawirohadjo, ilmu kebidanan, hal 665).
LANGKAH IV. EVALUASI PERLUNYA
TINDAKAN SEGERA
Tidak
ada data yang menunjang
LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN
Tujuan
: Kala II berlangsung normal
KU
ibu dan bayi baik
Kriteria
: Kala II berlangsung selama ½ -1 jam
Bayi
lahir 30 menit, bernafas spontan dan segera menangis
Tidak
terjadi perdarahan dan ruptur uteri
TTV
dalam batas normal
Intervensi
1. Melihat
tanda dan gejala kala II
Rasional
: diharapkan dapat mengetahui apa sudut dapat dipempin persalinan atau belum
2. Siapkan
peralatan dan siapkan diri
Rasional
: dapat mencegah terjadinya infeksi silang antara pasien dan petugas
3. Pakai
celemek
Rasional : dapat
mencegah infeksi silang pada petugas
4. Pastikan
lengan tidak memakai perhiasan dan jam tangan serta cuci tangan
Rasional
: dapat mencegah infeksi perlukaan dan memberi kenyamanan saat menolong
5. Pakai
sarung tangan DTT
Rasional : dapat
mencegah terjadinya infeksi silang
6. Isi
spoit dengan oksitosin 10 UI dengan 1 tangan
Rasional : dapat
menyiapkan peralatan siap pakai
7. Bersihkan
vulva sampai perineum
Rasional : dapat
mencegah terjadinya infeksi silang
8. Lakukan
pemeriksaan dalam
Rasional : dapat
memantau kemajuan persalinan
9. Dekontaminasi
sarung tangan
Rasional : dapat
mencegah infeksi silang
10. Degarkan
djj setelah kontraksi uterus selesai
Rasional : dapat
mengetahui keadaan janin
11. Beritahu
ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
Rasional
: agar ibu tidak khawatir dengan keadaannya dan mempersiapkan diri menghadapi
proses persalinan
12. Minta
bantuan ibu atau keluarganya untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
Rassional : dapat
membantu dan memperlancar proses persalinan
13. Lakukan
pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran
Rasional : dapat
memperlancar proses persalinan
14. Letakkan
1/3 bagian duk steril dibawah bokong ibu
Rasional : sebagai alat
untuk menyokong perineum
15. Buka
bak partus secara terbailik
Rasional
: peralatan dalam keadaan siap pakai dan untuk menjaga kesterilan alat
16. Pakai
sarung tangan DTT
Rasional : mencegah
terjadinya infeksi silang
17. Pimpin
persalinan, sokong perineum dan tahan puncak kepala bayi saat crowining dan
bebaskan jalan nafas segera
Rasional
: mencegah terjadinya ruptur perineum dan mencegah terjadinya asfiksia
18. Periksa
adanya lilitan tali pusat
Rasional : dapat
mencegah terjadinya asfiksia dan kematian janin
19. Tunggu
kepala melakukan putaran faksi luar
Rasional : akan
mengilangkan torsi pada leher yang terjadi akibat putaran
20. Lahirkan
bahu depan dan belakang
Rasional
: dapat membantu pengeluaran bahu bayi agar terjadi robekan perineum
21. Lahirkan
bayi dan sangga
Rasional : dapat
membantu pengeluaran dan menahan tubuh seluruhnya
22. Lahirkan
badan bayi dan telusuri punggung, bokong, dan tungkai
Rasional : akan
membantu pengeluaran bayi seluruhnya
23. Nilai
segera bayi dan letakkan diatas perut ibu dimana kepala lebih rendah lalu
keringkan
Rasional : akan memberi
rangsangan pada bayi dan mencegah hipotermi
24. Keringkan
dan bungkus bayi dengan kain kering
Rasional
: menghindari terjadinya hipotermi
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 24 Agustus 2015 jam 05.45 wita
1. Melihan
tanda dan gejala kala II (doran, teknus, perjol, vulka)
2. Menyaipkan
alat partus dan siap diri untuk menolong
3. Memakai
celemek
4. Memastikan
tidak memakai perhiasan dan jam tangan dan melakukan cuci tangan
5. Memakai
sarung tangan DTT
6. Mengisap
oksitosin dengan menggunakan spoit dengan teknik satu tangan
7. Membersihkan
vulwa hingga perineum dengan kapas DTT
8. Melakukan
pemeriksaan dalam jam 05.45 wita
·
Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·
Porsio tidak teraba
·
Pembukaan lengkap
·
Ketuban (-)
·
Presentase kepala
·
Penurunan HIV
·
Penumbungan (-)
·
Molase (-)
·
Panggul kesan normal
·
Pelepasan lendir dan darah
9. Mendekontaminasikan
sarung tangan kedalam larutan clorin, buka seara terbalik
10. Mendengarkan
DJJ : 136 x/menit
11. Memberitahu
ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
12. Meminta
bantuan pada ibu atau keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran dengan
posisi yang nyaman
13. Melakukan
pimpinan untuk meneran saat ibu mempunyai dorongan dorongan kuat untuk meneran
14. Melipat
1/3 duk steril dan meletakkannya dibawah bokong ibu
15. Membuka
bak partus, memastikan bak partus telah lengkap
16. Memakai
sarung tangan DTT
17. Memimpin
persalinan dengan menyokong perineum dan menahan puncak kepala, bersihkan
segera mulut, hidumg dan muka bayi
18. Memeriksa
adanya lilitan tali pusat; tidak ada lilitan tali pusat
19. Menunggu
kepala melakukan putaran faksi luar; kepala telah menghadap salah satu paha ibu
20. Melahirkan
bahu depan dan belakang; tarik kebawah untuk melahirkan bahu depan dan keatas
untuk bahu belakang
21. Melahirkan
bayi dengan sangga susur
22. Melahirkan
badan bayi dengan menyelusuri punggung sampai tungkai
23. Menilai
secara cepat bayi dan meletakkannya diatas perut ibu dengan posisi kepala lebih
rendah; bayi menangis spontan
24. Mengeringkan
dan membungkus bayi dengan kain kering
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal
24 Agustus 2015 jam 07.00
1. Kala
II berlangsung normal ditandai dengan :
·
Keadaan ibu dan bayi baik
·
Kontraksi uterus baik
·
TFU setinggi pusat
2. Kala
II berlangsung 30 menit
3. Bayi
lahir spontan dengan JK : laki-laki pada pukul 06.40 wita
KALA III
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
DS
: Ibu merasakan nyeri perut bagian bawah
Ibu
sangat senang dengan kelahiran bayinya
DO : Anak lahir spontan tanggal 24
Agustus 2015 jam 06.40 wita dengan JK : laki-laki
Kontraksi
uterus baik
TFU
setinggi pusat
Nampak
tali pusat memanjang dan ada semburan darah tiba-tiba dari jalan lahir
LANGKAH II. INDENTIFIKASI DIAGNOSA/
MASALAH AKTUAL
Diagnosa
: perlangsungan kala III
DS
: ibu merasa nyeri perut bagian bawah
DO : anak lahir spontan tanggal 24
Agustus 2015 jam 06.40 wita dengan JK : laki-laki
kontraksi
uterus baik dan TFU setinggi pusat
Analisa
dan intervensi data
Adanya
nyeri kontraksi uterus menandakan otot uterus berkontraksi mengikuti
berkurangnya tempat berimplantasi plasenta. Sedangkan bentuk dan ukuran
plasenta tidak berubah. Plasenta akan menekuk, menebal, kemudian dilepaskan
dari dinding uterus (APN 5-2).
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/
MASALAH POTENSIAL
Tidak
ada data yang menunjang
LANGKAH IV. EVALUASI TINDAKAN
SEGERA
Tidak
ada data yang menunjang
LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN
Tujuan
: kala III berlangsung normal
Kriteria
: plasenta lahir lengkap
tidak
terjadi perdarahan yang banyak
kontraksi
uterus baik
Intervensi
25. Periksa
kembali uterus untuk memastikan kehamilan tunggal atau ganda
Rasional
: untuk memastikanjanin tunggal atau ganda
26. Beritahu
ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin
Rasional : diharapkan
ibu mengetahui tindakan yang dilakukan
27. Suntikkan
oksitosin 10 UI secara IM
Rasional : untuk
merangsang kontraksi uterus
28. Jepit
tali pusat dengan klem 1 ± 3 cm dari umbilikus
Rasional : menentukan
batas tali pusat klem 1
29. Jepit
kembali tali pusat untuk klem 2 ± 2 cm dari klem 1
Rasional : menentukan
batas pemotongan
30. Potong
tali pusat diantara kedua klem
Rasional : memutuskan
hubungan bayi dan ibu
31. Ikat
tali pusat dengan benang DTT
Rasional : mencegah
terjadinya perdarahan tali pusat
32. Letakkan
bayi tengkurap diatas dada ibu untuk melakukan IMD
Rasional
: isapan bayi akan merangsang hipofisis posterior mengeluarkan hormon oksitosin
yang akan membantu uterus berkontraksi dan menjalin kasi sayang dengan ibunya
33. Pindahkan
klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
Rasional : untuk
mempermudahkan proses peregangan
34. Regangkan
tali pusat uterus berkontraksi, sambil tangan kiri mendorong uterus secara
dorsocranial
Rasional : dapat
memudahkan plasenta terlepas dari tempat implantasinya
35. Lahirkan
plasenta dengan meregangkan kebawah lalu keatas sesuai kurva jalan lahir
Rasional : untuk
memudahkan plasenta keluar sesuai kurva jalan lahir
36. Jemput
plasenta dengan memutar secara jarum jam
Rasional
: untuk mencegah robekan dan tertinggalnya selaput ketuban yang dapat
menyebabkan perdarahan
37. Lakukan
massase
Rasional : massase akan
merangsang uterus berkontraksi
38. Periksa
apakah plasenta lahir lengkap
Rasional : untuk
menghindari perdarahan
39. Masukkan
plasenta kedalam plastik yang telah disediakan
Rasional : untuk mempermudah
keluarga membawa pulang plasenta
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal
24 Agustus 2015 jam wita
25. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan
bahwa janin tunggal atau ganda; janin tunggal
26. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik
oksitosin 10 IU
27. Menyuntikkan
oksitosin 10 IU secara IM
28. Menjepit
tali pusat dengan klem 1 ±3 cm dari umbilikus
29. Menjepit
kembali tali pusat untuk klem ke-2 ±2 cm dari klem pertama
30. Memotong
tali pusat diantara kedua klem
31. Mengikat
tali pusat dengan benang DTT
32. Meletakkan
bayi dengan cara tengkurap diatas dada ibu untuk melakukan IMD
33. Memindahkan
klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34. Meregangkan
tali pusat saat uterus berkontraksi, sambil
tangan kiri mendorong uterus secara dorsocranial
35. Melahirkan
plasenta dengan mereganggkan kebawah lalu keatas sesuai kurva jalan lahir
36. Menjepit
plasenta dengan memutar secara jarum jam
37. Melakukan
massase fundus; kontraksi uterus baik
38. Memeriksa
kelengkapan plasenta; plasenta lahir lengkap
39. Memasukkan plasenta kedalam plastik yang telah
disediakan untuk dbawah pulang keluarganya
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 24 Agustus 2015 jam 05.45 wita
1. Kala
III berlangsung normal selama 15 menit
2. Plasenta
lahir lengkap
3. Perdarahan
± 100 cc
4. Kontraksi
uterus baik
5. TFU
setinggi pusat
6. TTV
: TD : 110/80 mmHg S :
36,8o C
N : 82 x/menit P : 24 x/ menit
KALA IV
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
DS
: Ibu mengeluh kelelahan
Ibu
mengatakan nyeri perut bagian bawah
DO
: Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap
Kontraksi
uterus teraba keras dan bundar
TFU
1 jrbpst
TTV
: TD : 110/80 mmHg S : 36,8o
C
N : 82 x/menit P : 24 x/menit
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/
MASALH AKTUAL
Diagnosa
: perlangsungan kala IV
DS
: ibu sangat kelelahan
Ibu
merasa nyeri perut bagian perut bagian bawah
DO
: plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap
Kontraksi
uterus teraba keras dan bundar
TFU
setinggi pusat
Kehilangan
darah ± 500 cc
Analisa
dan intervensi data
Kelelahan yang dialami oleh ibu setelah
persalinan akibat dari penggunaan energi yang sangat tinggi pada saat proses
persalinan. Setelah plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap yang ditandai
dengan TFU setinggi pusat menunjukkan telah masuk proses pengawasan kala 4
setelah 2 jam post partum. Pada saat plasenta terlepas terjadi perlukaan pada
endometrium yang menyebabkan pembuluh darah terbuka dan menimbulkan kehilangan
darah yang normalnya ± 500 cc.
LANGKAH III. ANTISIPASI MASALAH/
MASALAH POTENSIAL
Tidak
ada data yang menunjang
LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA/
KOLABORASI
Tidak
ada data yang menunjang
LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN
Tunjuan
: kala IV berlangsung normal
Kriteria
: kontraksi uterus baik
TFU
setinggi pusat
peradarahan
≤ 500 cc
keadaan
ibu baik
Intervensi
40. Periksa
adanya robekan jalan lahir
Rasional : diharapkan
robekan jalan lahir tidak menyebabkan perdarahan
41. Periksa
kontraksi uterus dan tanda perdarahan pervaginam
Rasional : mencegah
terjadinya peerdarahan hebat
42. Bersihkan
sarung tangan kedalam larutan clorin
Rasional : dapat
mendekontaminasi sarung tangan dari sisa lendir dan darah
43. Ajarkan
ibu dan keluarga untuk melakukan massase dengan baik
Rasional
: agar ibu dapat melakukannya sendiri dan keluarga dapat membantu
44. Periksa kadung kemih
Rasional : untuk
mencegah perdarahan
45. Evaluasi
dan pastikan bayi bernafas dengan baik
Rasional : untuk
memastikan bahwa bayi dalam keadaan baik
46. Bungkus
bayi dengan selimut dan berikan pada ibunya untuk disusui
Rasional : agar
menjalin kasih sayang antara ibu dan bayi
47. Periksa
TTV
Rasional : untuk
memastikan keadaan ibu baik
48. Evaluasi
jumlah perdarahan
Rasional : untuk
mengantisipasi terjadinya perdarahan hebat
49. Rendam
semua alat-alat yang sudah terkontaminasi kedalam larutan clorin
Rasional : untuk
mensterilkan alat-alat yg telah terkontaminasi
50. Buang
bahan-bahan bekas pakai ke tempat sampah
Rasional : untuk
mencegah infeksi silang
51. Bersihkan
ibu dari sisa ketuban dan darah
Rasional : mencegah
terjadinya infeksi dan memberi kenyamanan pada ibu
52. Pastikan
ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk memberi makanan dan minuman
kepada ibu
Rasional : untuk
mengganti energi yang hilang saat proses persalinan
53. Bantu
ibu untuk mengganti pakaiannya
Rasional : agar ibu
merasa nyaman saat beristirhat
54. Dekontaminasi
tempat tidur dengan larutan clorin
Rasional : untuk
mencegah terjadinya infeksi silang
55. Setelah
bayi disusui selama 1 jam ambil bayi dan berikan tetes mata dan vit K dipaha kiri
lateral pada bayi
Rasional : mencegah
terjadinya kerusakan pada mata dan radang pada otak
56. Setelah
1 jam pemberian vit K, berikan Hb 0 pada paha kanan bayi
Rasional : mencegah
terjadinya hepatitis
57. Lepaskan
sarung tangan secara terbalik dilarutan clorin
Rasional : untuk
mencegah infeksi silang
58. Cuci
tangan diair mengalir dengan teknik yang benar
Rasional : mencegah
terjadinya infeksi silang
59. Pantau
kembali keadaan ibu dan bayi
Rasional : untuk
memastikan kembali bahwa keadaan ibu dan bayi baik
60. Lengkapi
patograf
Rasional : agar dapat melakukan
tindakan selanjutnya
LANGKAH VII. IMPLEMENTASI
Tanggal
24 Agustus 2015 jam 06.00
wita
40. Memeriksa
adanya robekan jalan lahir; tidak ada ruptur
41. Memeriksa
kontraksi uterus dan tanda perdarahan pervaginam
42. Membersihkan
sarung tangan dalam larutan clorin 0,5 %
43. Mengajarkan
ibu dan keluarga cara melaakukan massase yang benar
44. Memastikan
kandung kemih kosong; mencegah perdarahan
45. Mengevaluasi
dan memastika bayi bernafas baik
46.
Membungkus bayi dengan selimutdan
berikan pada ibunya untuk disusui
47.
Memeriksa TTV dalam batas normal
48.
Mengevaluasi jumlah perdarahan
|
Jam
Ke
|
Waktu
|
TD
|
N
|
S
|
TFU
|
Kotraksi
Uterus
|
Perdarahan
|
|
I
|
06.00
|
120/80
|
72
x/i
|
36,6o
c
|
Stg
pst
|
Baik
|
±
100 cc
|
|
|
06.15
|
110/80
|
74
x/i
|
|
Stg
pst
|
Baik
|
±
100 cc
|
|
|
06.30
|
110/70
|
82
x/i
|
|
Stg
pst
|
Baik
|
±
80 cc
|
|
|
06.45
|
110/80
|
82
x/i
|
|
Stg
pst
|
Baik
|
±
50 cc
|
|
II
|
07.15
|
110/80
|
84
x/i
|
|
Stg
pst
|
Baik
|
±
15 cc
|
|
|
07.45
|
110/80
|
85
x/i
|
36,7o
c
|
Stg
pst
|
Baik
|
±
10 cc
|
49.
Merendam semua alat-alat yang sudah
terkontaminasi
50.
Membuang bahan-bahan bekas pakai
ketempat sampah yang telah disediakan
51. Membersihkan
ibu dari sisa ketuban dan darah agar ibu bisa beristirahat dengan nyaman
52. Memastikan
ibu merasa nyaman, beritahu keluarganya untuk memberikan ibu makan dan minuman
53. Membantu
ibu untuk mengganti pakaiannya yang kotor
54. Setelah
1 jam ibu menyusui bayinya ambil bayi untuk diberikan tetes mata dan suntikan
vit K dipaha kiri bayi
55. Setelah
1 jam pemberian vit K berikan Hb 0 dipaha kanan bayi dan
56. Menilai
bayi dengan BB : 3200 gram, PB : 52 cm dengan JK : laki-laki dan A/S : 8/10
57. Melepaskan
sarung tangan secara terbalik dan rendam kedalam larutan clorin
58. Mencuci
tangan dbawa air mengalir dengan teknik yang benar
59. Memantau kembali keadaan ibu dan bayi; TD
:110/80 mmHg, N :82 x/i, S :36,7o c. P : 22 x/menit
60. Melengkapi
patograf yang telah diisi dan disediakan
LANGKAH VII. EEVALUASI
Tanggal
24 Agustus 2015 jam
06.03 wita
Kala
IV berlangsung normal ditandai dengan
1. TTV
dalam batas normal (TD : 110/80 mmHg; N : 82 x/i; S :36,7o c; P : 22
2. Kontraksi
uterus baik dan TFU setinggi pusat serta kehilangan darah ± 50c
ASUHAN
KEBIDANAN PADA NY “A” INPARTU KALA I
FASE
AKTIF DENGAN PERSALINAN SEROTINUS
DI
RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE
TANGGAL
24 AGUSTUS 2015
No.
Register :
Tanggal
Masuk : 24 Agustus 2015 jam 03.15 wita
Tanggal
Partus : 24 Agustus 2015 jam 05.15 wita
Tanggal
Pengkajian :24 Agustus 2015 jam 03.20 wita
Nama
Pengkajian : MUTIARA
IDENTITAS ISTRI/SUAMI
Nama : Ny “A”/Tn”S”
Umur
: 31 tahun/35 tahun
Nikah : 1kali
Suku : Bugis Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan:
SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Jl. Korban No. 26
KALA I
SUBJEKTIF
Ibu
datang di rumah sakit dengan keluhan nyeri perut tembus belakang yang sifatnya
hilang timbul disertai pengeluaran lendir dan darah. Ibu mengatakan ini
kehamilan ke-3 dan tidak pernah keguguran, pergerakan janinnya kuat pada
sebelah kiri.
OBJEKTIF
G3
P2 A0 dengan HTP tanggal 21 Juli 2015, KU ibu baik dengan TD : 110/70 mmHg; N :
82 x/i; S : 36,8o C; P : 22 x/i. Tonus otot kendor dan terdapat
strie albicanus dan linea nigra. Ekspresi ibu meringis bila ada his, tidak ada
penumbungan dan adanya pengeluaran lendir dan darah.
ASSESMENT
G3
P2 A0, gestasi 44 minggu 3 hari, situs memanjang (PUKA), presentase kepala,
BDP, intrauteri, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala I
fase aktif dengan serotinus.
PLANNING
Tanggal
24 Agustus 2015 jam 04.45
wita
1. Menganjurkan
ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya
2. Menjelaskan
pada ibu penyebab nyeri persalinan
3. Memberikan
intake cairan dan makanan pada ibu saat his tidak ada, dibantu oleh salah satu
anggota keluarganya
4. Mengobservasi
his, djj, nadi tiap 30 menit dan melakukan VT tiap 4 jam
|
JAM
|
HIS
|
DJJ
|
N
|
|
03.35
|
3X10 menit (25-30)
|
138 x/menit
|
82 x/menit
|
|
04.15
|
3X10 menit (25-30)
|
138 x/menit
|
84 x/menit
|
|
05.15
|
5x10
menit (40-45 )
|
138x/menit
|
86x/menit
|
|
05.45
|
5x10
menit (40-45 )
|
138x/menit
|
86x/menit
|
Pemeriksaan
dalam (VT2) jam 05.45 wita
·
Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·
Porsio tidak teraba
·
Pembukaan 10 cm
·
Ketuban (-)
·
Presentase kepala
·
Penurunan HIV
·
Panggul kesan normal
·
Pelepasan lendir dan darah
5. Mengobservasi
TTV tiap 4 jam
TD : 110/80 mmHg
S : 36,7o C
P : 22 x/menit
6. Mengajarkan
ibu teknik relaksasi dengan pengaturan nafas, tarik nafas melalui mulut dan
dkeluarkan melalui hidung
7. Menganjurkan
pada ibu untuk miring kiri
8. Mendokumentasikan
hasil pemantauan kala I kedalam patograf
KALA II
SUBJEKTIF
Ibu
ingin BAB dan ada tekanan pada anus, ada dorongan kuat untuk meneran, ia juga
mengatakan sakitnya bertambah kuat.
OBJEKTIF
Kontraksi
uterus 5x10 menit (30-40 detik), perineum menonjol, vulva dan anus membuka dan
pada pemeriksaan dalam didapatkan :
·
Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·
Porsio tidak teraba
·
Pembukaan 10 cm
·
Ketuban (-)
·
Presentase kepala
·
Penurunan HIV
·
Panggul kesan normal
·
Pelepasan lendir dan darah
ASSESMENT
Perlangsungan
kala II normal dan antisipasi terjadinya ruptur uteri
PLANNING
Tanggal
24 Agustus 2015
1. Melihan
tanda dan gejala kala II (doran, teknus, perjol, vulka)
2. Menyaipkan
alat partus dan siap diri untuk menolong
3. Memakai
celemek
4. Memastikan
tidak memakai perhiasan dan jam tangan dan melakukan cuci tangan
5. Memakai
sarung tangan DTT
6. Mengisap
oksitosin dengan menggunakan spoit dengan teknik satu tangan
7. Membersihkan
vulwa hingga perineum dengan kapas DTT
8. Melakukan
pemeriksaan dalam jam 04.45 wita
·
Vulva dan vagina tidak ada kelainan
·
Porsio tidak teraba
·
Pembukaan lengkap
·
Ketuban (-)
·
Presentase kepala
·
Penurunan HIV
·
Penumbungan (-)
·
Molase (-)
·
Panggul kesan normal
·
Pelepasan lendir dan darah
9. Mendekontaminasikan
sarung tangan kedalam larutan clorin, buka seara terbalik
10. Mendengarkan
DJJ : 136 x/menit
11. Memberitahu
ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
12. Meminta
bantuan pada ibu atau keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran dengan
posisi yang nyaman
13. Melakukan
pimpinan untuk meneran saat ibu mempunyai dorongan dorongan kuat untuk meneran
14. Melipat
1/3 duks steril dan meletakkannya dibawah bokong ibu
15. Membuka
bak partus, memastikan bak partus telah lengkap
16. Memakai
sarung tangan DTT
17. Memimpin
persalinan dengan menyokong perineum dan menahan puncak kepala, bersihkan
segera mulut, hidumg dan muka bayi
18. Memeriksa
adanya lilitan tali pusat; tidak ada lilitan tali pusat
19. Menunggu
kepala melakukan putaran faksi luar; kepala telah menghadap salah satu paha ibu
20. Melahirkan
bahu depan dan belakang; tarik kebawah untuk melahirkan bahu depan dan keatas
untuk bahu belakang
21. Melahirkan
bayi dengan sangga susur
22. Melahirkan
badan bayi dengan menyelusuri punggung sampai tungkai
23. Menilai
secara cepat bayi dan meletakkannya diatas perut ibu dengan posisi kepala lebih
rendah; bayi menangis spontan
24. Mengeringkan
dan membungkus bayi dengan kain kering
KALA III
SUBJEKTIF
Ibu
merasakan nyeri perut bagian bawah serta ibu merasa senang dengan kelahiran
bayinya.
OBJEKTIF
Kontraksi
uterus baik teraba keras dan budar, TFU setinggi pusatn nampak ada semburan
darah tiba-tiba serta tampak tali pusat bertambah panjang.
ASSESMENT
Perlangsungan
kala III dan antisipasi terjadinya retensio plasenta
PLANNING
Tanggal
24 Agustus 2015
25. Memeriksa
kembali uterus untuk memastikan bahwa janin tunggal atau ganda; janin tunggal
26. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik
oksitosin 10 IU
27. Menyuntikkan
oksitosin 10 IU secara IM
28. Menjepit
tali pusat dengan klem 1 ±3 cm dari umbilikus
29. Menjepit
kembali tali pusat untuk klem ke-2 ±2 cm dari klem pertama
30. Memotong
tali pusat diantara kedua klem
31. Mengikat
tali pusat dengan benang DTT
32. Meletakkan
bayi dengan cara tengkurap diatas dada ibu untuk melakukan IMD
33. Memindahkan
klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34. Meregangkan
tali pusat saat uterus berkontraksi, sambil
tangan kiri mendorong uterus secara dorsocranial
35. Melahirkan
plasenta dengan mereganggkan kebawah lalu keatas sesuai kurva jalan lahir
36. Menjepit
plasenta dengan memutar secara jarum jam
37. Melakukan
massase fundus; kontraksi uterus baik
38. Memeriksa
kelengkapan plasenta; plasenta lahir lengkap
39. Memasukkan plasenta kedalam plastik yang telah
disediakan untuk dbawah pulang keluarganya
KALA IV
SUBJEKTIF
Ibu
mengeluh kelelahan dan nyeri perut perut bagian bawah
OBJEKTIF
Plasenta
telah lahir lengkap, kontraksi uterus baik, TFU setinggi pusat kehilangan darah
± 100 cc serta TTV dalam batas normal ( TD : 110/80 mmHg; N : 82 x/i; S :36,7oc;
P : 24 x/i)
ASSESMENT
Perlangsungan
kala IV berlangsung normal
PLANNING
Tanggal
24 Agustus 2015
40. Memeriksa
adanya robekan jalan lahir; tidak ada ruptur
41. Memeriksa
kontraksi uterus dan tanda perdarahan pervaginam
42. Membersihkan
sarung tangan dalam larutan clorin 0,5 %
43. Mengajarkan
ibu dan keluarga cara melaakukan massase yang benar
44. Memastikan
kandung kemih kosong; mencegah perdarahan
45. Mengevaluasi
dan memastika bayi bernafas baik
46.
Membungkus bayi dengan selimutdan
berikan pada ibunya untuk disusui
47.
Memeriksa TTV dalam batas normal
48.
Mengevaluasi jumlah perdarahan
|
Jam
Ke
|
Waktu
|
TD
|
N
|
S
|
TFU
|
Kotraksi
Uterus
|
Perdarahan
|
|
I
|
06.00
|
120/80
|
72
x/i
|
36,6o
c
|
Stg
pst
|
Baik
|
±
100 cc
|
|
|
06.15
|
110/80
|
74
x/i
|
|
Stg
pst
|
Baik
|
±
100 cc
|
|
|
06.30
|
110/70
|
82
x/i
|
|
Stg
pst
|
Baik
|
±
80 cc
|
|
|
06.45
|
110/80
|
82
x/i
|
|
Stg
pst
|
Baik
|
±
50 cc
|
|
II
|
07.15
|
110/80
|
84
x/i
|
|
Stg
pst
|
Baik
|
±
15 cc
|
|
|
07.45
|
110/80
|
85
x/i
|
36,7o
c
|
Stg
pst
|
Baik
|
±
10 cc
|
49.
Merendam semua alat-alat yang sudah
terkontaminasi
50.
Membuang bahan-bahan bekas pakai
ketempat sampah yang telah disediakan
51. Membersihkan
ibu dari sisa ketuban dan darah agar ibu bisa beristirahat dengan nyaman
52. Memastikan
ibu merasa nyaman, beritahu keluarganya untuk memberikan ibu makan dan minuman
53. Membantu
ibu untuk mengganti pakaiannya yang kotor
54. Setelah
1 jam ibu menyusui bayinya ambil bayi untuk diberikan tetes mata dan suntikan
vit K dipaha kiri bayi
55. Setelah
1 jam pemberian vit K berikan Hb 0 dipaha kanan bayi dan
56. Menilai
bayi dengan BB : 3200 gram, PB : 52 cm dengan JK : laki-laki dan A/S : 8/10
57. Melepaskan
sarung tangan secara terbalik dan rendam kedalam larutan clorin
58. Mencuci
tangan dbawa air mengalir dengan teknik yang benar
59. Memantau kembali keadaan ibu dan bayi; TD
:110/80 mmHg, N :82 x/i, S :36,7o c. P : 22 x/menit
60. Melengkapi
patograf yang telah diisi dan disediakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar